Surat Al Mu'minun (Orang-Orang Mukmin)
Surat Al Mu'minun (Orang-Orang Mukmin) adalah surat ke-23 dalam Al Quran, terdiri dari 118 ayat, diturunkan di Mekkah.

-
1قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ Qad afla¥al-mu'minµn(a). Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin.
-
2الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ Alla©³na hum f³ ¡al±tihim kh±syi‘µn(a). (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,
-
3وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum ‘anil-lagwi mu‘ri«µn(a). orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,
-
4وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum liz-zak±ti f±‘ilµn(a). orang-orang yang menunaikan zakat,
-
5وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum lifurµjihim ¥±fi§µn(a). dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
-
6اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚ Ill± ‘al± azw±jihim au m± malakat aim±nuhum fa innahum gairu malµm³n(a). kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki. Sesungguhnya mereka tidak tercela (karena menggaulinya).
-
7فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعَادُوْنَ ۚ Famanibtag± war±'a ©±lika fa ul±'ika humul-‘±dµn(a). Maka, siapa yang mencari (pelampiasan syahwat) selain itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
-
8وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum li'am±n±tihim wa ‘ahdihim r±‘µn(a). (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka.
-
9وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ ۘ Wal-la©³na hum ‘al± ¡alaw±tihim yu¥±fi§µn(a). Orang-orang yang memelihara salat mereka.
-
10اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ ۙ Ul±'ika humul-w±ri£µn(a). Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi.
-
11الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ Alla©³na yari£µnal-firdaus(a), hum f³h± kh±lidµn(a). (Yaitu) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
-
12وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ Wa laqad khalaqnal-ins±na min sul±latim min ¯³n(in). Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah.
-
13ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ¤umma ja‘aln±hu nu¯fatan f³ qar±rim mak³n(in). Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim).
-
14ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ ¤umma khalaqnan-nu¯fata ‘alaqatan fa khalaqnal-‘alaqata mu«gatan fa khalaqnal-mu«gata ‘i§±man fa kasaunal-‘i§±ma la¥m±(n), £umma ansya'n±hu khalqan ±khar(a), fa tab±rakall±hu a¥sanul-kh±liq³n(a). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta.
-
15ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ ۗ ¤umma innakum ba‘da ©±lika lamayyitµn(a). Kemudian, sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati.
-
16ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ ¤umma innakum yaumal-qiy±mati tub‘a£µn(a). Kemudian, sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan dibangkitkan.
-
17وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَاۤىِٕقَۖ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غٰفِلِيْنَ Wa laqad khalaqn± fauqakum sab‘a ¯ar±'iq(a), wa m± kunn± ‘anil-khalqi g±fil³n(a). Sungguh, Kami telah menciptakan tujuh langit di atas kamu dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
-
18وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَ ۚ Wa anzaln± minas-sam±'i m±'am biqadarin fa askann±hu fil-ar«(i), wa inn± ‘al± ©ah±bim bih³ laq±dirµn(a). Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Mahakuasa melenyapkannya.
-
19فَاَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهٖ جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍۘ لَكُمْ فِيْهَا فَوَاكِهُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ۙ Fa ansya'n± lakum bih³ jann±tim min nakh³liw wa a‘n±b(in), lakum f³h± faw±kihu ka£³ratuw wa minh± ta'kulµn(a). Lalu, dengan (air) itu Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur. Di sana kamu mendapatkan buah-buahan yang banyak dan dari sebagiannya itu kamu makan.
-
20وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُوْرِ سَيْنَاۤءَ تَنْۢبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْاٰكِلِيْنَ Wa syajaratan takhruju min ¯µri sain±'a tambutu bid-duhni wa ¡ibgil lil-±kil³n(a). (Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh di Bukit Sinai, yang menghasilkan minyak dan lauk-pauk pembangkit selera bagi orang-orang yang makan.
-
21وَاِنَّ لَكُمْ فِى الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةًۗ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهَا وَلَكُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ۙ Wa inna lakum fil-an‘±mi la‘ibrah(tan), nusq³kum mimm± f³ bu¯µnih± wa lakum f³h± man±fi‘u ka£³ratuw wa minh± ta'kulµn(a). Sesungguhnya pada hewan-hewan ternak benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari sebagian apa yang ada dalam perutnya (air susu), padanya terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan.
-
22وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُوْنَ ࣖ Wa ‘alaih± wa ‘alal-fulki tu¥malµn(a). Di atasnya (hewan-hewan ternak) dan di atas kapal-kapal kamu diangkut.
-
23وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ Wa laqad arsaln± nµ¥an il± qaumih³ fa q±la y± qaumi‘budull±ha m± lakum min il±hin gairuh(µ), afal± tattaqµn(a). Sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu, dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Apakah kamu tidak bertakwa?”
-
24فَقَالَ الْمَلَؤُا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يُرِيْدُ اَنْ يَّتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَنْزَلَ مَلٰۤىِٕكَةً ۖمَّا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِيْٓ اٰبَاۤىِٕنَا الْاَوَّلِيْنَ ۚ Fa q±lal-mala'ul-la©³na kafarµ min qaumih³ m± h±©± ill± basyarum mi£lukum, yur³du ay yatafa««ala ‘alaikum, wa lau sy±'all±hu la'anzala mal±'ikah(tan), m± sami‘n± bih±©± f³ ±b±'inal-awwal³n(a). Maka, para pemuka orang-orang yang kufur dari kaumnya berkata, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia ingin menjadi orang yang lebih mulia daripada kamu. Seandainya Allah berkehendak, tentu Dia akan mengutus malaikat. Belum pernah kami dengar (seruan seperti) ini pada (masa) nenek moyang kami dahulu.
-
25اِنْ هُوَ اِلَّا رَجُلٌۢ بِهٖ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوْا بِهٖ حَتّٰى حِيْنٍ In huwa ill± rajulum bih³ jinnatun fa tarabba¡µ bih³ ¥att± ¥³n(in). Dia hanyalah seorang laki-laki yang gila. Tunggulah dia sampai waktu yang ditentukan.”
-
26قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ Q±la rabbin¡urn³ bim± ka©©abµn(i). Dia (Nuh) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka telah mendustakanku.”
-
27فَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْۚ وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ Fa au¥ain± ilaihi ani¡na‘il-fulka bi'a‘yunin± wa wa¥yin± fa i©± j±'a amrun± waf±rat-tannµr(u), fasluk f³h± min kullin zaujaini£naini wa ahlaka ill± man sabaqa ‘alaihil-qaulu minhum, wa l± tukh±¯ibn³ fil-la©³na §alamµ, innahum mugraqµn(a). Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal dengan pengawasan dan petunjuk Kami. Apabila perintah Kami telah datang dan tungku (dapur) telah memancarkan air, masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis (binatang), juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
-
28فَاِذَا اسْتَوَيْتَ اَنْتَ وَمَنْ مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَجّٰىنَا مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ Fa i©astawaita anta wa mam ma‘aka ‘alal-fulki fa qulil-¥amdu lill±hil-la©³ najj±n± minal-qaumi§-§±lim³n(a). Apabila engkau dan orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang zalim.’
-
29وَقُلْ رَّبِّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلًا مُّبٰرَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ Wa qur rabbi anziln³ munzalam mub±rakaw wa anta khairul-munzil³n(a). Berdoalah, ‘Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.’”
-
30اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ وَّاِنْ كُنَّا لَمُبْتَلِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±y±tiw wa in kunn± lamubtal³n(a). Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah). Sesungguhnya Kami benar-benar menimpakan cobaan (kepada kaum Nuh itu).
-
31ثُمَّ اَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ ۚ ¤umma ansya'n± mim ba‘dihim qarnan ±khar³n(a). Kemudian, Kami ciptakan setelah mereka umat yang lain (kaum ‘Ad).
-
32فَاَرْسَلْنَا فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ࣖ Fa arsaln± f³him rasµlam minhum ani‘budull±ha m± lakum min il±hin gairuh(µ), afal± tattaqµn(a). Lalu, Kami utus kepada mereka seorang rasul dari (kalangan) mereka sendiri. (Dia berkata,) “Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Apakah kamu tidak bertakwa?”
-
33وَقَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ وَاَتْرَفْنٰهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُوْنَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُوْنَ Wa q±lal-mala'u min qaumihil-la©³na kafarµ wa ka©©abµ biliq±'il-±khirati wa atrafn±hum fil-¥ay±tid-dun-y±, m± h±©± ill± basyarum mi£lukum, ya'kulu mimm± ta'kulµna minhu wa yasyrabu mimm± tasyrabµn(a). Para pemuka kaumnya yang kufur dan mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia berkata, “(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia makan apa yang kamu makan dan minum apa yang kamu minum.
-
34وَلَىِٕنْ اَطَعْتُمْ بَشَرًا مِّثْلَكُمْ اِنَّكُمْ اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ ۙ Wa la'in a¯a‘tum basyaram mi£lakum innakum i©al lakh±sirµn(a). Sungguh, jika menaati manusia yang seperti kamu, sesungguhnya kamu benar-benar akan merugi.
-
35اَيَعِدُكُمْ اَنَّكُمْ اِذَا مِتُّمْ وَكُنْتُمْ تُرَابًا وَّعِظَامًا اَنَّكُمْ مُّخْرَجُوْنَ ۖ Aya‘idukum annakum i©± mittum wa kuntum tur±baw wa ‘i§±man annakum mukhrajµn(a). Adakah dia menjanjikan kepadamu bahwa apabila telah mati serta menjadi tanah dan tulang belulang, kamu benar-benar akan dikeluarkan (dari kuburmu)?
-
36۞ هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوْعَدُوْنَ ۖ Haih±ta haih±ta lim± tµ‘adµn(a). Jauh, jauh sekali apa yang diancamkan kepadamu itu (dari kebenaran).
-
37اِنْ هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوْثِيْنَ ۖ In hiya ill± ¥ay±tunad-dun-y± namµtu wa na¥y± wa m± na¥nu bimab‘µ£³n(a). Ia (kehidupan itu) tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. (Di sanalah) kita mati, hidup, dan tidak akan dibangkitkan (lagi).
-
38اِنْ هُوَ اِلَّا رَجُلُ ِۨافْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا وَّمَا نَحْنُ لَهٗ بِمُؤْمِنِيْنَ In huwa ill± rajuluniftar± ‘alall±hi ka©ibaw wa m± na¥nu lahµ bimu'min³n(a). Dia (Hud) tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dan kita tidak akan mempercayainya.”
-
39قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ Q±la rabbin¡urn³ bim± ka©©abµn(i). Dia (Hud) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka telah mendustakanku.”
-
40قَالَ عَمَّا قَلِيْلٍ لَّيُصْبِحُنَّ نٰدِمِيْنَ ۚ Q±la ‘amm± qal³lil layu¡bi¥unna n±dim³n(a). Dia (Allah) berfirman, “Tidak lama lagi mereka benar-benar akan menyesal.”
-
41فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنٰهُمْ غُثَاۤءًۚ فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ Fa akha©athumu¡-¡ai¥atu bil-¥aqqi fa ja'aln±hum gu£±'±(n), fa bu‘dal lil-qaumi§-§±lim³n(a). Lalu, mereka dimusnahkan oleh suara yang menggelegar dengan sebenar-benarnya dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dihanyutkan banjir. Maka, kebinasaanlah bagi kaum yang zalim.
-
42ثُمَّ اَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قُرُوْنًا اٰخَرِيْنَ ۗ ¤umma ansya'n± mim ba‘dihim qurµnan ±khar³n(a). Kemudian, Kami ciptakan setelah mereka umat-umat yang lain.
-
43مَا تَسْبِقُ مِنْ اُمَّةٍ اَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُوْنَ ۗ M± tasbiqu min ummatin ajalah± wa m± yasta'khirµn(a). Tidak ada satu umat pun yang dapat menyegerakan ajalnya dan tidak (pula) menangguhkan(-nya).
-
44ثُمَّ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَاۗ كُلَّمَا جَاۤءَ اُمَّةً رَّسُوْلُهَا كَذَّبُوْهُ فَاَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَّجَعَلْنٰهُمْ اَحَادِيْثَۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ ¤umma arsaln± rusulan± tatr±, kullam± j±'a ummatar rasµluh± ka©©abµhu fa atba‘n± ba‘«ahum ba‘«aw wa ja‘aln±hum a¥±d³£(a), fa bu‘dal liqaumil l± yu'minµn(a). Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami secara berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya. Maka, Kami iringkan (kebinasaan) sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan (pula) mereka bahan pembicaraan. Maka, kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman.
-
45ثُمَّ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى وَاَخَاهُ هٰرُوْنَ ەۙ بِاٰيٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۙ ¤umma arsaln± mµs± wa akh±hu h±rµn(a), bi'±y±tin± wa sul¯±nim mub³n(in). Kemudian, Kami utus Musa dan saudaranya, Harun, dengan membawa tanda-tanda (kebesaran) Kami dan bukti yang nyata
-
46اِلٰى فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖ فَاسْتَكْبَرُوْا وَكَانُوْا قَوْمًا عَالِيْنَ ۚ Il± fir‘auna wa mala'ih³ fastakbarµ wa k±nµ qauman ‘±l³n(a). kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya. Akan tetapi, mereka angkuh dan sejak dahulu mereka adalah kaum yang sombong.
-
47فَقَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عٰبِدُوْنَ ۚ Fa q±lµ anu'minu libasyaraini mi£lin± wa qaumuhum± lan± ‘±bidµn(a). Mereka berkata, “Apakah (pantas) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita, padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang mengabdikan diri kepada kita?”
-
48فَكَذَّبُوْهُمَا فَكَانُوْا مِنَ الْمُهْلَكِيْنَ Fa ka©©abµhum± fa k±nµ minal-muhlak³n(a). Maka, mereka mendustakan keduanya. Oleh karena itu, mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan.
-
49وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ Wa laqad ±tain± mµsal-kit±ba la‘allahum yahtadµn(a). Sungguh Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.
-
50وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَاُمَّهٗٓ اٰيَةً وَّاٰوَيْنٰهُمَآ اِلٰى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَّمَعِيْنٍ ࣖ Wa ja‘alnabna maryama wa ummahµ ±yataw wa ±wain±hum± il± rabwatin ©±ti qar±riw wa ma‘³n(in). Telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam bersama ibunya sebagai tanda (kebesaran Kami) dan Kami lindungi mereka di sebuah dataran tinggi yang tenang untuk ditempati dengan air yang mengalir.
-
51يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ Y± ayyuhar-rusulu kulµ mina¯-¯ayyib±ti wa‘malµ ¡±li¥±(n), inn³ bim± ta‘malµna ‘al³m(un). Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramalsalehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
-
52وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ Wa inna h±©ih³ ummatukum ummataw w±¥idataw wa ana rabbukum fattaqµn(i). Sesungguhnya (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah Tuhanmu. Maka, bertakwalah kepada-Ku.”
-
53فَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًاۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ Fa taqa¯¯a‘µ amrahum bainahum zubur±(n), kullu ¥izbim bim± ladaihim fari¥µn(a). Lalu mereka (para pengikut rasul) terpecah belah dalam urusan (agama)-nya menjadi beberapa golongan. Setiap golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka (masing-masing).
-
54فَذَرْهُمْ فِيْ غَمْرَتِهِمْ حَتّٰى حِيْنٍ Fa ©arhum f³ gamratihim ¥att± ¥³n(in). Maka, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan.
-
55اَيَحْسَبُوْنَ اَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهٖ مِنْ مَّالٍ وَّبَنِيْنَ ۙ Aya¥sabµna annam± numidduhum bih³ mim m±liw waban³n(a). Apakah mereka mengira bahwa apa yang Kami berikan kepada mereka berupa harta dan anak-anak
-
56نُسَارِعُ لَهُمْ فِى الْخَيْرٰتِۗ بَلْ لَّا يَشْعُرُوْنَ Nus±ri‘u lahum fil-khair±t(i), bal l± yasy‘urµn(a). (itu berarti bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidaklah demikian,) tetapi mereka tidak menyadarinya.
-
57اِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ ۙ Innal-la©³na hum min khasy-yati rabbihim musyfiqµn(a). Sesungguhnya orang-orang yang sangat berhati-hati karena takut (azab) Tuhannya,
-
58وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum bi'±y±ti rabbihim yu'minµn(a). orang-orang yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya,
-
59وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ ۙ Wal-la©³na hum birabbihim l± yusyrikµn(a). orang-orang yang tidak mempersekutukan Tuhannya,
-
60وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ ۙ Wal-la©³na yu'tµna m± ±taw wa qulµbuhum wajilatun annahum il± rabbihim r±ji‘µn(a). dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.
-
61اُولٰۤىِٕكَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ Ul±'ika yus±ri‘µna fil-khair±ti wa hum lah± s±biqµn(a). Mereka itu bersegera dalam (melakukan) kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.
-
62وَلَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۖ وَلَدَيْنَا كِتٰبٌ يَّنْطِقُ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ Wa l± nukallifu nafsan ill± wus‘ah±, wa ladain± kit±buy yan¯iqu bil-¥aqqi wa hum l± yu§lamµn(a). Kami tidak membebani seorang pun, kecuali menurut kesanggupannya. Pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya dan mereka tidak dizalimi.
-
63بَلْ قُلُوْبُهُمْ فِيْ غَمْرَةٍ مِّنْ هٰذَا وَلَهُمْ اَعْمَالٌ مِّنْ دُوْنِ ذٰلِكَ هُمْ لَهَا عٰمِلُوْنَ Bal qulµbuhum f³ gamratim min h±©± wa lahum a‘m±lum min dµni ©±lika hum lah± ‘±milµn(a). Akan tetapi, hati mereka (orang-orang kafir) itu dalam kesesatan dari (memahami Al-Qur’an) ini dan mereka mempunyai perbuatan-perbuatan (buruk) selain itu yang terus mereka kerjakan.
-
64حَتّٰٓى اِذَآ اَخَذْنَا مُتْرَفِيْهِمْ بِالْعَذَابِ اِذَا هُمْ يَجْـَٔرُوْنَ ۗ ¦att± i©± akha©n± mutraf³him bil-‘a©±bi i©± hum yaj'arµn(a). Sehingga, apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta pertolongan.
-
65لَا تَجْـَٔرُوا الْيَوْمَۖ اِنَّكُمْ مِّنَّا لَا تُنْصَرُوْنَ L± taj'arul-yaum(a), innakum minn± l± tun¡arµn(a). Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sesungguhnya kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dari Kami.
-
66قَدْ كَانَتْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُوْنَ ۙ Qad k±nat ±y±t³ tutl± ‘alaikum fa kuntum ‘al± a‘q±bikum tanki¡µn(a). Sungguh, ayat-ayat-Ku (Al-Qur’an) selalu dibacakan kepadamu (para pendurhaka), tetapi kamu selalu berpaling ke belakang
-
67مُسْتَكْبِرِيْنَۙ بِهٖ سٰمِرًا تَهْجُرُوْنَ Mustakbir³n(a), bih³ s±miran tahjurµn(a). dengan menyombongkan diri dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya (Al-Qur’an) pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.
-
68اَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ اَمْ جَاۤءَهُمْ مَّا لَمْ يَأْتِ اٰبَاۤءَهُمُ الْاَوَّلِيْنَ ۖ Afalam yaddabbarul-qaula am j±'ahum m± lam ya'ti ±b±'ahumul-awwal³n(a). Maka, tidakkah mereka merenungkan firman (Allah) atau adakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu?
-
69اَمْ لَمْ يَعْرِفُوْا رَسُوْلَهُمْ فَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ۖ Am lam ya‘rifµ rasµlahum fahum lahµ munkirµn(a). Atau, mereka tidak mengenal Rasul mereka (Nabi Muhammad), karena itu mereka mengingkarinya?
-
70اَمْ يَقُوْلُوْنَ بِهٖ جِنَّةٌ ۗ بَلْ جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ وَاَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ Am yaqµlµna bih³ jinnah(tun), bal j±'ahum bil-¥aqqi wa ak£aruhum lil-¥aqqi k±rihµn(a). Atau, mereka berkata, “Orang itu (Nabi Muhammad) gila.” Padahal, dia telah datang membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran itu.
-
71وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ Wa lawittaba‘al-¥aqqu ahw±'ahum lafasadatis-sam±w±tu wal-ar«u wa man f³hinn(a), bal atain±hum bi©ikrihim fahum ‘an ©ikrihim mu‘ri«µn(a). Seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, niscaya binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Bahkan, Kami telah mendatangkan (Al-Qur’an sebagai) peringatan mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu.
-
72اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ ۖوَّهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ Am tas'aluhum kharjan fa khar±ju rabbika khair(un), wa huwa khairur-r±ziq³n(a). Ataukah engkau (Nabi Muhammad) meminta imbalan kepada mereka, sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik karena Dia sebaik-baik pemberi rezeki?
-
73وَاِنَّكَ لَتَدْعُوْهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ Wa innaka latad‘µhum il± ¡ir±¯im mustaq³m(in). Sesungguhnya engkau benar-benar menyeru mereka ke jalan yang lurus.
-
74وَاِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ عَنِ الصِّرَاطِ لَنٰكِبُوْنَ Wa innal-la©³na l± yu'minµna bil-±khirati ‘ani¡-¡ir±¯i lan±kibµn(a). Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan (yang lurus).
-
75۞ وَلَوْ رَحِمْنٰهُمْ وَكَشَفْنَا مَا بِهِمْ مِّنْ ضُرٍّ لَّلَجُّوْا فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ Wa lau ra¥imn±hum wa kasyafn± m± bihim min «urril lalajjµ f³ ¯ugy±nihim ya‘mahµn(a). Seandainya Kami rahmati mereka dan Kami lenyapkan kemudaratan yang menimpanya, niscaya mereka akan terus terombang-ambing dalam kesesatannya.
-
76وَلَقَدْ اَخَذْنٰهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوْا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُوْنَ Wa laqad akha©n±hum bil-‘a©±bi famastak±nµ lirabbihim wa m± yata«arra‘µn(a). Sungguh, Kami benar-benar telah menimpakan siksaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mau tunduk kepada Tuhannya, dan (juga) tidak merendahkan diri.
-
77حَتّٰٓى اِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيْدٍ اِذَا هُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ ࣖ ¦att± i©± fata¥n± ‘alaihim b±ban ©± ‘a©±bin syad³din i©± hum f³hi mublisµn(a). Sehingga, apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, seketika itu mereka menjadi putus asa.
-
78وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ Wa huwal-la©³ ansya'a lakumus-sam‘a wal-ab¡±ra wal-af'idah(ta), qal³lam m± tasykurµn(a). Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.
-
79وَهُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ Wa huwal-la©³ ©ara'akum fil-ar«i wa ilaihi tu¥syarµn(a). Dialah yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
-
80وَهُوَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ Wa huwal-la©³ yu¥y³ wa yum³tu wa lahukhtil±ful-laili wan-nah±r(i), afal± ta‘qilµn(a). Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Bagi-Nyalah (kekuasaan mengatur) pergantian malam dan siang. Apakah kamu tidak mengerti?
-
81بَلْ قَالُوْا مِثْلَ مَا قَالَ الْاَوَّلُوْنَ Bal q±lµ mi£la m± q±lal-awwalµn(a). Bahkan, mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu.
-
82قَالُوْٓا ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ Q±lµ a'i©± mitn± wa kunn± tur±baw wa ‘i§±man a'inn± lamab‘µ£µn(a). Mereka berkata, “Apakah apabila kami telah mati serta menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?
-
83لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَاٰبَاۤؤُنَا هٰذَا مِنْ قَبْلُ اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ Laqad wu‘idn± na¥nu wa ±b±'un± h±©± min qablu in h±©± ill± as±¯³rul-awwal³n(a). Sungguh, yang demikian ini sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu. Ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu!”
-
84قُلْ لِّمَنِ الْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهَآ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Qul limanil-ar«u wa man f³h± in kuntum ta‘lamµn(a). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik siapakah bumi dan semua yang ada di dalamnya jika kamu mengetahui?”
-
85سَيَقُوْلُوْنَ لِلّٰهِ ۗقُلْ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ Sayaqµlµna lill±h(i), qul afal± ta©akkarµn(a). Mereka akan menjawab, “Milik Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu tidak ingat?”
-
86قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ Qul mar rabbus-sam±w±tis-sab‘i wa rabbul-‘arsyil-‘a§³m(i). Katakanlah, “Siapakah pemilik langit yang tujuh dan pemilik ʻArasy yang agung?”
-
87سَيَقُوْلُوْنَ لِلّٰهِ ۗقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ Sayaqµlµna lill±h(i), qul afal± tattaqµn(a). Mereka akan menjawab, “Milik Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu tidak bertakwa?”
-
88قُلْ مَنْۢ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ يُجِيْرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Qul mam biyadih³ malakµtu kulli syai'iw wa huwa yuj³ru wa l± yuj±ru ‘alaihi in kuntum ta‘lamµn(a). Katakanlah, “Siapakah yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu, sedangkan Dia melindungi dan tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab-Nya), jika kamu mengetahui?”
-
89سَيَقُوْلُوْنَ لِلّٰهِ ۗقُلْ فَاَنّٰى تُسْحَرُوْنَ Sayaqµlµna lill±h(i), qul fa ann± tus¥arµn(a). Mereka akan menjawab, “Milik Allah.” Katakanlah, “(Kalau demikian), bagaimana kamu sampai tertipu?”
-
90بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِالْحَقِّ وَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ Bal atain±hum bil-¥aqqi wa innahum lak±©ibµn(a). Padahal, Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, tetapi sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
-
91مَا اتَّخَذَ اللّٰهُ مِنْ وَّلَدٍ وَّمَا كَانَ مَعَهٗ مِنْ اِلٰهٍ اِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ اِلٰهٍۢ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ۙ Mattakha©all±hu miw waladiw wa m± k±na ma‘ahµ min il±hin i©al la©ahaba kullu il±him bim± khalaqa wa la‘al± ba‘«uhum ‘al± ba‘«(in), sub¥±nall±hi ‘amm± ya¡ifµn(a). Allah tidak mengangkat anak dan tidak ada tuhan (yang lain) bersama-Nya. Jika demikian, niscaya setiap tuhan itu akan membawa apa (makhluk) yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
-
92عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ࣖ ‘²limil-gaibi wasy-syah±dati fa ta‘±l± ‘amm± yusyrikµn(a). Yang Maha Mengetahui semua yang gaib dan yang tampak. Mahatinggi (Allah) dari apa yang mereka persekutukan.
-
93قُلْ رَّبِّ اِمَّا تُرِيَنِّيْ مَا يُوْعَدُوْنَ ۙ Qur rabbi imm± turiyann³ m± yµ‘adµn(a). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, jika Engkau benar-benar hendak memperlihatkan kepadaku apa (azab) yang diancamkan kepada mereka,
-
94رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ Rabbi fal± taj‘aln³ fil-qaumi§-§±lim³n(a). Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku termasuk kaum yang zalim.”
-
95وَاِنَّا عَلٰٓى اَنْ نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمْ لَقٰدِرُوْنَ Wa inn± ‘al± an nuriyaka m± na‘iduhum laq±dirµn(a). Sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu (Nabi Muhammad) apa yang Kami ancamkan kepada mereka.
-
96اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ Idfa‘ bil-lat³ hiya a¥sanus-sayyi'ah(ta), na¥nu a‘lamu bim± ya¡ifµn(a). Tolaklah keburukan (mereka) dengan (perbuatan) yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.
-
97وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ ۙ Wa qur rabbi a‘µ©u bika min hamaz±tisy-syay±¯³n(i). Katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan
-
98وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ Wa a‘µ©u bika rabbi ay ya¥«urµn(i). dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
-
99حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ ¦att± i©± j±'a a¥adahumul-mautu q±la rabbirji‘µn(i). (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia)
-
100لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ La‘all³ a‘malu ¡±li¥an f³m± taraktu kall±, innah± kalimatun huwa q±'iluh±, wa miw war±'ihim barzakhun il± yaumi yub‘a£µn(a). agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.
-
101فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَلَآ اَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ وَّلَا يَتَسَاۤءَلُوْنَ Fa i©± nufikha fi¡-¡µri fal± ans±ba bainahum yauma'i©iw wa l± yatas±'alµn(a). Apabila sangkakala ditiup, pada hari itu (hari Kiamat) tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka dan tidak (pula) mereka saling bertanya.
-
102فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ Faman £aqulat maw±z³nuhµ fa ul±'ika humul-mufli¥µn(a). Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang-orang beruntung.
-
103وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فِيْ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَ ۚ Wa man khaffat maw±z³nuhµ fa ul±'ikal-la©³na khasirµ anfusahum f³ jahannama kh±lidµn(a). Siapa yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri. Mereka kekal di dalam (neraka) Jahanam.
-
104تَلْفَحُ وُجُوْهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيْهَا كٰلِحُوْنَ Talfa¥u wujµhahumun-n±ru wa hum f³h± k±li¥µn(a). Wajah mereka dibakar api neraka dan mereka di neraka dalam keadaan sangat menyeramkan.
-
105اَلَمْ تَكُنْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُوْنَ Alam takun ±y±t³ tutl± ‘alaikum fa kuntum bih± tuka©©ibµn(a). Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya?
-
106قَالُوْا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَاۤلِّيْنَ Q±lµ rabban± galabat ‘alain± syiqwatun± wa kunn± qauman «±ll³n(a). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kedurhakaan kami telah menguasai kami dan kami adalah orang-orang yang sesat.
-
107رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْهَا فَاِنْ عُدْنَا فَاِنَّا ظٰلِمُوْنَ Rabban± akhrijn± minh± fa in ‘udn± fa inn± §±limµn(a). Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (api neraka dan kembalikan ke dunia). Kemudian, jika kami masih mengulangi (kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang zalim.”
-
108قَالَ اخْسَـُٔوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ Q±lakhsa'µ f³h± wa l± tukallimµn(i). Dia (Allah) berfirman, “Tinggallah kamu di sana dengan hina dan janganlah berbicara dengan-Ku.”
-
109اِنَّهٗ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْ عِبَادِيْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ Innahµ k±na far³qum min ‘ib±d³ yaqµlµna rabban± ±mann± fagfir lan± war¥amn± wa anta khairur-r±¥im³n(a). Sesungguhnya segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat.”
-
110فَاتَّخَذْتُمُوْهُمْ سِخْرِيًّا حَتّٰٓى اَنْسَوْكُمْ ذِكْرِيْ وَكُنْتُمْ مِّنْهُمْ تَضْحَكُوْنَ Fattakha©tumµhum sikhriyyan ¥att± ansaukum ©ikr³ wa kuntum minhum ta«¥akµn(a). Lalu, kamu jadikan mereka bahan ejekan sehingga itu membuatmu lupa mengingat-Ku dan kamu (selalu) menertawakan mereka.
-
111اِنِّيْ جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوْٓاۙ اَنَّهُمْ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ Inn³ jazaituhumul-yauma bim± ¡abarµ, annahum humul-f±'izµn(a). Sesungguhnya pada hari ini Aku memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.
-
112قٰلَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِى الْاَرْضِ عَدَدَ سِنِيْنَ Q±la kam labi£tum fil-ar«i ‘adada sin³n(a). Dia (Allah) berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”
-
113قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْـَٔلِ الْعَاۤدِّيْنَ Q±lµ labi£n± yauman au ba‘«a yaumin fas'alil-‘±dd³n(a). Mereka menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari. Tanyalah kepada mereka yang menghitung.”
-
114قٰلَ اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا لَّوْ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Q±la il labi£tum ill± qal³lal lau annakum kuntum ta‘lamµn(a). Dia (Allah) berfirman, “Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar jika kamu benar-benar mengetahui.”
-
115اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ Afa ¥asibtum annam± khalaqn±kum ‘aba£aw wa annakum ilain± l± turja‘µn(a). Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
-
116فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ Fa ta‘±lall±hul-malikul-¥aqq(u), l± il±ha ill± huw(a), rabbul-‘arsyil-kar³m(i). Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada tuhan selain Dia, pemilik ‘Arasy yang mulia.
-
117وَمَنْ يَّدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهٗ بِهٖۙ فَاِنَّمَا حِسَابُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ Wa may yad‘u ma‘all±hi il±han ±khara l± burh±na lahµ bih(³), fa innam± ¥is±buhµ ‘inda rabbih(³), innahµ l± yufli¥ul-k±firµn(a). Siapa yang menyembah tuhan yang lain bersama Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya (yang membenarkan) tentang itu, maka perhitungan (amal)-nya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.
-
118وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ ࣖ Wa qur rabbigfir war¥am wa anta khairur-r±¥im³n(a). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi rahmat.”
Sumber: Terjemah Kementerian Agama RI